Kamis, 13 Desember 2012

Bleeding heart (Hati yang Berdarah)




Bleeding Heart  atau Hati yang Berdarah ini memang bukan sembarang nama. Dalam kecantikannya, tersimpan dongeng tragis tentang kisah seorang pangeran dan puteri cantik.

Kisah Tragis 


Alkisah, ada seorang pangeran yang jatuh cinta pada seorang puteri. Demi rasa cintanya, pangeran itu memberikan berbagai macam hadiah, yaitu dua ekor kelinci dan sepasang anting. Namun, sang puteri ternyata menolak hadiahnya. Karena sangat sedih, pangeran itu kemudian menghunuskan pisau belati ke dadanya.
Nah, berdasarkan dongeng itu, jika posisi bunga ini dibalik dan kelopak merah mudanya terlipat ke atas, maka bentuknya akan menyerupai telinga kelinci. Hal berbeda jika kelopak putihnya dipisahkan dari kelopak merah, maka akan berbentuk seperti anting. Tak hanya itu, sebab, jika benang sari yang berada di tengah ditarik, maka bentuknya akan seperti sebilah pisau yang menusuk di hati! 

Punya Banyak Nama
Karena keunikan bentuknya, bunga ini jadi punya banyak nama, lo. Diantaranya adalah Bleeding Heart, Dutchman’s Trousers, Lyre , dan Bunga Hati. Tapi meskipun begitu, nama tanaman ini sebenarnya adalah Dicenta Spectabilis.
Sebagai informasi, bunga berbentuk hati ini pertama kali ditemukan di China pada tahun 1846. Penemunya adalah seorang ahli tumbuhan bernama Robert Fotrune. Meski pertama kali ditemukan di China, sekarang, bunga ini dapat ditemukan di wilayah Asia Timur, Jepang, dan Siberia.

Tidak Kuat Panas
Biasanya, bunga ini dapat ditemukan di wilayah yang teduh. Ssst, rupanya tanaman ini memang tidak kuat cuaca panas. Kalaupun ditanam di daerah bercuaca panas, tanahnya haruslah lembab. Sebaliknya, jika berada di cuaca dingin, tanaman ini malah tahan cahaya matahari. 


O iya, bunga ini biasanya mekar di awal musim semi atau pertengahan musim panas. Jadi, jika ingin melihat tanaman cantik ini berbunga, harus tunggu bulan April atau Mei dulu, ya!


0 komentar:

Posting Komentar